Menkop UKM Bahas Enam Program Strategis UMKM
Untuk UMKM naik kelas dari menengah ke besar, ia menekankan akan fokus pada sektor riil atau produksi. “Kami sudah memverifikasi komoditas yang permintaannya sedang diminati pasar. Kita akan fokus ke sektor unggulan termasuk juga suplai bahan bakunya,” ujarnya. Kalau teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai input yang ditambahkannya. Namun ini akan berbasis pada pengembangan UMKM dengan komoditas unggulan,” paparnya. Teten menilai persoalan UMKM sangat variatif tergantung tingkatannya yakni sektor mikro mengalami sebagian besar unbankable, maka mereka kesulitan akses pembiayaan. Kemudian kemampuan usaha dalam produksi dan kemasan, serta akses pasar. “Kalau secara umum problem di UMKM terutama akses pasar, pembiayaan, kualitas produksi, dan kemampuan pengembangan usaha,” tandasnya. Dengan begitu paya pendampingan untuk sektor mikro dan kecil sangat penting dari sisi produksi, pendampingan teknis untuk mencari modal, memulai usaha, produksi, hingga mendapatkan sertifikat. Presiden ingin agar UMKM diberikan akses untuk memasarkan produknya di rest area di jalur tol strategis. Kebijakan ini supaya tidak mematikan UMKM. “Kami akan melakukan kurasi produk unggulan UMKM agar produk mereka bisa dipasarkan di rest area hingga ke mall-mall yang strategis,” pungkasnya. (mam)