Berikut Situasi Penggerebakan Usaha Pinjol di Jakarta
Lantai dua tampak meja berderet berisi puluhan komputer yang menyala, di layarnya terlihat daftar nomor WhatsApp (WA) korban beserta status pelunasan dan tenggat waktu pelunasan. Tempat yang digunakan untuk penagihan dengan cara-cara kekerasan, pengancaman, dan pornografi terdapat di lantai tiga. Lantai ini terdapat meja-meja berderet dan komputer yang menyala, namun tampak layarnya menampilkan halaman berbeda. Hal itu berupa foto-foto asusila milik korban yang diduga hasil olahan (editing) dan peminjam dengan status pembayaran tertunda. Sebanyak empat orang yang bekerja dimintai keterangannya lebih lanjut oleh polisi. Satu orang berinisial S sebagai karyawan administrasi umum yang mengaku bertugas menyediakan alat tulis kantor dan kebutuhan kerja karyawan. Satu orang karyawan bagian penagihan (collecting) berinisial S adalah supervisor telemarketing dan seorang lagi karyawan mengaku bagian pemasaran dan tenaga pendukung untuk penagihan. Belum semua yang terlibat di perusahaan terpergok oleh polisi karena kantor tersebut menerapkan Work From Home/WFH (bekerja dari rumah). Perusahaan memberikan modem kepada karyawan yang bekerja di rumah. Sebanyak 8.000 nasabah yang dilayani perusahaan tersebut dengan 78 pekerja.