Berikut Perkembangan Penanganan Kebocoran eHAC
Data- data yang bocor tidak hanya KTP, tapi data hasil tes Covid-19, paspor, data rumah sakit dan klinik yang telah melakukan pengetesan pada pengguna, hingga data pembuatan akun eHAC. Dugaan kebocoran data tersebut terjadi akibat pembuat aplikasi menggunakan database Elasticsearch yang tidak memiliki tingkat keamanan yang rumit sehingga mudah dan rawan diretas. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menonaktifkan database tersebut terhitung sejak 24 Agustus 2021, Laporan ini diterbitkan seminggu setelah database tersebut seharusnya tidak dapat akses. Kemenkes menyebutkan data yang diduga mengalami kebocoran itu adalah aplikasi eHAC yang lama yang tidak digunakan sejak Juli 2021. Para pengguna aplikasi eHAC versi lama belum terhubung dengan aplikasi pedulilindungi.id. tapi ini diminta untuk menghapus akun dan aplikasi tersebut dari gawai.