Apakah PPKM Mesti Berlanjut Saat Penurunan Kasus Covid-19?
Tingginya tes Covid-19 berakibat ini akan jarang dilakukan masyarakat, kecuali dia mengalami gejala yang bisa berakibat terlambat penanganannya. Ini bisa membumbung tinggi secara nasional. Apalagi, tingkat vaksinasi Covid-19 masih rendah di Indonesia, kecuali Jakarta. Hal mencegangkan bagi Jabar sebagai tetangga ibukota mengalaminya akibat vaksin yang diperoleh masih terbatas. Total vaksinasi dosis pertama mencapai 50.339.337 orang atau naik 353.157 orang, dari angka ini sebanyak 9.351.093 orang terjadi di Jakarta atau naik 31.902 orang. Untuk dosis kedua meraih 31.601.868 orang atau naik 390.946 orang terbagi atas di Jakarta sebesar 4.845.271 orang atau bertambah sebesar 82.364 orang. Dengan begitu ancaman gelombang ketiga kasus Covid-19 masih tinggi di Indonesia. Apalagi, varian Delta sampai saat ini diyakini menularkan secara cepat. Melihat kondisi ini dapat dilihat pelonggaran atau pengetatan PPKM. Apalagi, kenaikan kasus Covid-19 terjadi peningkatan, maka pelonggaran tidak bisa dilakukan, bahkan peningkatan level. Namun, jika kasus Covid-19 menurun bisa dipertimbangkan pelonggaran PPKM. Walaupun demikian, daerah tetangga atau penyangganya mesti dilihat apakah sedang turun atau naik. Apalagi, wilayah di sekitarnya sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, maka pelonggaran PPKM mesti dipikirkan secara matang. Hal yang paling penting apakah data yang tersedia akurat jangan sampai ini disembunyikan pemeintah daerah guna mengejar pencapaian suatu level. Kondisi ini juga bisa diduga akibat banyak warga yang tidak melaporkan kondisi kesehatan hingga kematiannya khawatir stigma dari masyarakat. Khusus vaksinasi Covid-19 juga perlu segera dilakukan bagi warga negara asing (WNA) yang berada di Indonesia. Pasalnya, mereka berpotensi menularkan kepada orang sekitar. Begitupula anak usia 5-11 tahun sudah mulai diteliti apakah sudah waktunya memperoleh vaksin Covid-19. Sebab, jumlah anak yang terpapar Covid-19 juga sebanding dengan angka produktif dan manusia usia lanjut (manula). Pemberian vaksin dosis ketiga (booster) perlu dimasukan dalam roadmap dalam vaksinasi dosis ketiga. Hal ini didasari efikasi vaksin Covid-19 tidak semua tinggi, bahkan ini menurun seiring waktunya. Kampanye protokol kesehatan (prokes) hendaknya tidak hanya dilakukan melalui penyulhan saja, tetapi pemerintah memperbanyak tempat mencuci tangan. Selain itu membagikan masker di tempat yang berpotensi keramaian, dan menyediakan transportasi publik yang dapat dinaiki dengan menjaga jarak. Terakhir, pemerintah mesti menyiapkan cetak biru Covid-19 tidak hanya menjadi pandemi tetapi endemi lantaran ini belum tahu kapan berakhir. Jadi, ini tidak hanya ditangani sebagai masalah kesehatan tetapi perang melawan penyakit kesehatan. (mam)