Erros Djarot Terpapar Covid-19 dari Kontak Uang Kertas
semakin cepat menjangkau sasaran. Hanya butuh waktu 5-10 detik menularuli korban. Kuat pula bertahan di udara ( aerosol) selama 16 jam. Itu yang menyebabkan tren penularanya borongan, satu rumah atau satu keluarga. Satu kantor, juga bahkan satu kampung. Menambah kesulitan perawatan isolasi di rumah. Karena alasan itu, antara lain, mendorong Erros memutuskan menyingkir ke villanya di Gadog, Puncak, Jawa Barat. Sebulan lalu. Tapi siapa sangka, justru di pengungsian itulah dia terpapar. Padahal, menurut sutradara film "Tjoet Nya' Dhien" itu boleh dibilang ia dan keluarganya hanya mengurung diri di dalam rumah selama di Puncak. Ihwal mengetahui dia terpapar secara kebetulan. Hari itu ia bermaksud ke Jakarta untuk berkonsultasi rutin dengan dokternya. Sang Dokter sedang tidak enak badan. Ia menganjurkan sebelum bertemu Erros swab Antigen. "Lha, hasil tes, ternyata saya positif. Istri juga," cerita suami Dewi Triyadi Surianegara. Erros penasaran. Dia pun mencoba tracing sendiri. Mengingat- ingat kejadian seminggu atau sepuluh hari terakhir. Dugaanya kuat sumber penularan berasal dari kontak dengan uang kertas. Hanya itu satu-satunya jejak dia. " Saya pernah suruh pembantu pergi belanja. Beli apa gitu. Mungkin di uang kembalian itu menempel virus, " duga Erros Djarot. Erros Djarot tenang selama terpapar virus. Ia fokus mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Maha Pencipta. Dia memasrahkan diri saja. Ia haqul yakin Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada ummatnya melebihi kemampuan memikul cobaan itu. Ayah Banyu Biru dan Sekar Putih pun menjalani masa isolasi mandiri dengan membangun positif thinking. Ia menganggap mendapat kesempatan baik untuk beristirahat sejenak. Makan banyak, tidur cukup, dan minum obat serta vitamin. Obat cacing ivermectim, salah satunya. " Alhamdulilah saya sudah pulih. Dewi juga sudah berangsur membaik," ungkapnya. Percaya obat cacing itu? “Faktanya banyak yang sembuh karena minum obat itu. Minimal, kalau toh pun kena gejalanya tidak berat,” kata dia. “ Obat itu yang banyak saya bagikan ke teman-teman. Kebetulan saya pernah beli banyak. Selama pandemi ini kerja saya kayak relawan membantu teman-teman yang terdampak. Makanya lucu, malah saya yang kena,” tutup Eros Djarot. (Wartawan Senior, Ilham Bintang)