Kesiapan Pemerintah Memperpanjang PPKM Darurat
Pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) terlihat lambat setelah dua minggu implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali dijalankan. Bahkan, senin kemarin itu baru disalurkan ke warga. Melihat kondisi tadi apakah implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali mesti terus dijalankan yang ditanggapi sebagian orang termasuk anggota DPR menyarankan pemerintah meneruskan. Pasalnya, tujuan penerapan ini belum menurunkan penambahan 10.000 kasus positif Covid-19 per hari. Bagaimana dengan ekonomi nasional? Sejak awal pandemi Covid-19 melanda di Tanah Air telag disarankan pemerintah mendahulukan kesehatan dibandingkan menjalankannya secara bersama. Kegiatan ekonomi bisa dijalankan jika penularan kasus positif Covid-19 masih bisa dikendalikannya. Penambahan kasus positif Covid-19 di atas 10.000 per hari dinilai pemerintah sudah kewalahan mengendalikannya. Kenaikan kasus positif Covid-19 hingga 50.000-an per hari tidak hanya akibat pemerintah yang tidak tegas memberlakukan aturan mobilitas warga jelang Idul Fitri 1442 H. Namun, kesadaran masyarakat masih rendah terhadap protokol kesehatan. Pemerintah dan warga terlena dengan pencapaian kenaikan kasus positif Covid-19 sebesar 4.000-an jelang Lebaran 2021. Padahal, angka ini juga mesti diselidiki apakah itu nyata atau akibat penurunan jumlah testing per hari akibat suasana puasa yang menurunkan intensitas kegiatan. Untuk menjaga kelangsungan ekonomi pemerintah diharapkan terus menggulirkan bansos supaya pergerakan ini tetap terjadi di Tanah Air. Meskipun, ini akan berjalan lambat akibat uang yang dipegang warga lebih sedikit dibandingkan melakukan aktivitas ekonomi., Namun, warga diminta kesadaran dan keikhlasannya untuk menahan diri melakukan aktivitas ekonomi guna mengurangi penyebaran Covid-19. Apabila kasus ini sudah bisa ditekan, maka kegiatan ekonomi bisa bergerak lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Pemerintah diminta terus mencari cara menghidupi warganya selama PPKM Darurat Jawa-Bali dengan memberikan bansos atau mengurangi pungutan-pungutan negara seperti pajak, pembayaran uang sekolah, dan pembayaran listrik. Saat ini kaum Muslimin di berbagai negara termasuk Indonesia sedang merayakan Idul Adha yang merupakan perayaan pengurbanan atas harta masing-mayang dimilikinya. Hal ini juga berkaitan dengan penghasilan yang diterima sehari-hari. Bahkan, setiap orang diminta saling mengulurkan tangannya bagi orang sekitarnya yang sedang membutuhkan pertolongan. Jadi, tidak ada yang menderita saat Hari Raya Kurban yang dapat diperingati setiap hari. Terakhir, jajaran manajemen dan staf Gemapos.id yang berada di bawah PT Genta Media Alternatif mengajak semua pihak untuk melakukan ibadah kurban untuk kehidupan yang lebih baik. Kami tidak lupa mengucapkan mohon maaf lahir dan batin apabila selama ini masih banyak kekurangan dalam memberikan layanan informasi. Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1442 H. (mam)