Kelengahan Tangani Covid-19 Berujung Indonesia Darurat
Apalagi, pemeriksaan dilakukan oleh alat buatan Indonesia yang belum teruji secara internasional. Hal ini sekedar mencari keringanan biaya tanpa memikirkan dampaknya pada kemudian hari. Tes antigen masih dianggap sebagai layanan yang tidak terjangkau bagi kalangan bawah. Kondisi ini mesti disikapi pemerintah dengan mengecek apakah harganya setinggi itu dan memberikan subsidi untuk penggunaannya. Kedatangan para imigran yang bakal menjadi suspek Covid-19 juga tidak diantisipasi pihak kedatangan melakukan pemeriksaan secara cermat. Hal ini belum termasuk para penumpang yang menggunakan tes usap palsu. Dengan berbagai kejadian tadi, pemerintah harus berani melakukan tindakan luar biasa untuk sebulan ke depan supaya kenaikan kasus Covid-19 tidak bisa ditangani lagi. Namun, pemerntah diduga tidak memiliki rencana terburuk atas pandemi Covid-19. Salah satu sousi untuk menahan laju kenaikan Covid-19 adalah mobilitas warga yang sudah gagal dilakukan pemerintah pada lebaran lalu. Upaya pembatasan skala mikro saat kasus Covid-19 sudah membludak diperkirakan tidak cepat menanggulangi lonjakan kasus Covid-19. Lihat saja transportasi massal masih penuh dan sejumlah layanan administrasi publik masih harus dilakukan secara tatap muka. Apalagi, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 belum sebanding dengan kenaikan kasus setiap hari. Pilihan pembatasan mobilitas secara penuh memang belum bisa dilakukan pemerintah lantaran roda ekonomi mesti berputar untuk memberikan pemasukan tidak hanya bagi negara. Namun, ini juga bagi masyarakat yang mengantungkan penghasilan dari kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Pemerintah belum mampu memberikan dana pengganti bagi orang yang tidak melakukan kegiatan untuk mencari pendapatan. Selama ini negara masih terus berhutang untuk memenuhi kebutuhannya. Peningkatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah semesti dibarengi dengan pemeriksaan usap supaya yang menerima ini adalah orang yang sehat. Langkah ini sekaligus mendeteksi orang tanpa gejala terpapar Covid-19. Akhirnya, pemerintah harus segera memiliki rencana hidup dengan Covid-19 lantaran Covid-19 membutuhkan waktu penanganannya. Ini tidak bisa dilihat lagi sebagai pandemi, tetapi endemic. Semoga Allah memberikan kekuatan dan petunjuk bagaimana Indonesia dan negara-negara bisa menghadapi dan melalui wabah Covid-19 secara baik. Aamin Ya Rabbal Alamiin. (mam)