Warung Pintar Tingkatkan Daya Saing UMKM
Dengan menerapkan manajemen bisnis yang tepat, kios sekarang memiliki laporan keuangan yang bisa membantu mereka mendapatkan pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Warung Pintar akan terus berinovasi untuk menciptakan lebih banyak produk yang bisa meningkatkan kemampuan bisnis pemilik warung. Serba Digital Warung Pintar didirikan Willson Cuaca sebagai Chairman & Co-founder bersama Agung Bezharie Hadinegoro (CEO & Co-founder), Harya Putra (COO & Co-founder) dan Sofian Hadiwijaya (CTO & Co-founder) pada 2017. Sofian menjelaskan bahwa Warung Pintar adalah startup ritel mikro yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses bisnis warung atau kios tradiosional di Indonesia. Sesuai namanya, Warung Pintar memadukan warung atau kios kecil/tradisional dan pengelolaan yang berbasis teknologi dengan mengedepankan tiga pilar yaitu Internet of Things (IoT), big data analytics dan blockchain. Masing-masing memiliki tujuan sendiri seperti IoT yang digunakan untuk meningkatkan akurasi pemasukan data ritel. Sementara big data analytics bertujuan untuk memahami perilaku para pelanggan, serta blockchain yang digunakan untuk menciptakan transparansi dan kepercayaan kepada pemilik warung. "Bagi para mitra yang bergabung dengan Warung Pintar akan diberikan dukungan teknologi yang mendukung seluruh proses bisnis warung tradisional, mulai dari aplikasi pengadaan yang terhubung ke layanan distribusi jaringan, bangunan warung atau kios siap pakai yang dilengkapi dengan wi-fi, televisi, lemari es, dan pengisian baterai handphone, sistem point-of-sale (PoS) untuk mencatat transaksi bisnis dan dasbor untuk memantau pertumbuhan bisnis dan memahami kebutuhan pelanggan," jelas Sofian. Dengan implementasi teknologi di Warung Pintar, operasional warung berjalan serba digital. Misalnya, menggunakan sistem point-of-sale (PoS) pada kasir warung atau melakukan pencatatan keuangan dan akuntansi menggunakan software akuntansi online. Pembeli juga bisa melakukan isi ulang pulsa, membeli tiket atau barang lainnya. Sementara pengadaan produk dan sistem distribusi juga didukung secara digital dengan beberapa aplikasi yang akan mengelola sistem distribusi gudang. (mam)