Garuda Indonesia Diusulkan Fokus Pasar Korporasi Domestik
Rencana pemerintah akan memfokuskan Garuda Indonesia bagi penerbangan domestik dianggap sebagai keputusan tepat. Kebijakan ini didasari jumlah penumpang tujuan dalam negeri lebih banyak ketimbang penumpang tujuan luar negeri. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan sebanyak 78% penumpang Garuda Indonesia tujuan daerah dengan pendapatan sebesar Rp1.400 triliun. Sisanya, penumpang tujuan luar negeri dengan perolehan sebesar Rp300 triliun. "Rute internasional yang menguntungkan bagi Garuda hanya Jepang dan ASEAN. Rute Eropa sejak puluhan tahun selalu rugi," ujarnya. Arista mengusulkan Garuda Indonesia menghentikan penerbangan menuju Eropa lantaran ini membuat kinerja keuangan perseroan menjadi tak sehat. Perusahaan ini harus memilih rute-rute internasional yang menguntungkan saja. "Rute internasional tetap dipertahankan tapi dipilih yang untung, seperti rute Jepang, sebagian rute China, ASEAN, atau Australia satu dua kota cukup, Jeddah dan Madinah," ujarnya.