Provinsi Bali Menjadi Backup Nasional InaTEWS
Pada kesempatan tersebut, Dwikorita juga menyampaikan bahwa Bali menjadi salah satu prioritas penguatan, dikarenakan Bali sebagai destinasi wisata Internasional perlu memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan domestik maupun asing, Bali juga mempunyai infrastruktur komunikasi dan sistem kelistrikan yang cukup stabil. Selain itu, Bali juga memiliki tingkat keamanan yang cukup baik juga didukung oleh jumlah SDM operasional yang lebih banyak dan memiliki pengalaman yang baik dalam segi pengolahan dan analisa gempabumi. Dari segi sarana dan prasarana pun di Bali memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Hal ini menjadi pertimbangan untuk menjadikan Bali sebagai back up system peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) selain Jakarta. Untuk itu, di Bali akan dibangun sistem yang sama dengan InaTEWS Jakarta. Sistem yang dibangun, antara lain: Sistem Pengolahan (SeisComP3) dengan fitur-fitur terbaru serta Sistem Modelling Tsunami (TOAST) yang sudah dilengkapi dengan 18000 skenario di seluruh Indonesia. Capaian tahun ini, sistem back up di Bali hampir mendekati sistem di Jakarta, baik itu dari segi pengolahan data maupun system diseminasi informasi. Tahun 2020 dicanangkan pembangunan gedung khusus sebagai gedung operasional InaTEWS BALI sehingga diharapkan ketika Jakarta mengalami trouble/ system InaTEWS Jakarta down, Bali sudah benar-benar siap menjadi full back up InaTEWS Jakarta. Disamping itu, Dwikorita juga menyampaikan laporan gempa bumi yang baru saja terjadi di daerah Seririt-Buleleng dengan M 5.1 yang cukup membuat warga Buleleng panik sehingga menimbulkan keresahan akibat banyak beredarnya informasi HOAX di masyarakat. Disela-sela kunjungan tersebut, Gubernur Bali juga menyampaikan permasalahan sampah tahunan tiap memasuki musim penghujan yang disinyalir sebagai sampah kiriman akibat arus laut. Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan, merekomendasikan untuk mengantisipasinya dengan menyiapkan tim dari dinas kebersihan di Pesisir Barat Pulau Bali dan menyiapkan jaring untuk memfilter sampah di laut sehingga tidak masuk ke area pantai tempat wisatawan berkunjung. Pertemuan tersebut ditutup dengan pemberian souvenir dari Kepala BMKG kepada Gubernur Bali berupa buku Gejer Bali, laporan Gempa Buleleng, poster Gempabumi dan Tsunami, buletin ICIG (Informasi Cuaca, Iklim dan Gempabumi), dan buku data klimatologi provinsi Bali. #rr