Rencana Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia
Maksudnya adalah bahan yang telah diolah dan menjadi sesuatu, lalu setelah digunakan, dapat digunakan kembali menjadi bahan awal dalam proses pembuatan tersebut. Nantinya teknologi di Indonesia diharapkan diciptakan berdasarkan circular economy. Perencanaan dan pendanaan hijau (green planning and budgeting) menjadi salah satu solusi untuk memitigasi isu lingkungan dan perubahan iklim secara jangka panjang. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan melalui paradigma industri hijau. Industri hijau dapat menyelaraskan secara bersamaan antara pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. “Industri juga harus follow up (mengikuti perkembangan, jadi kalau dari sisi kami (Kementerian Riset dan Teknologi) mengembangkan teknologi yang tepat dan inovatif, industrinya juga harus mau berubah menjadi industri hijau atau industri yang bersih." ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro pada Rabu (20/1/2021). Pada kesempatan yang sama, Menteri Bambang juga menjabarkan pelajaran dan adaptasi baru yang dapat diambil dari masa pandemi ini untuk menuju ekonomi hijau, yaitu yang pertama adalah bangunan yang lebih baik. Maksudnya adalah melakukan pemulihan hijau untuk meningkatkan isolasi bangunan, perbaikan sirkulasi udara, termasuk beralih ke energi terbarukan seperti energi angin dan matahari. Bangunan pada masa depan akan memiliki sirkulasi udara yang lebih baik karena selama masa pandemi, kita semua tahu bahwa suatu bangunan bersikulasi udara baik membantu mengurangi penyebaran virus. Kedua, makan makanan yang sehat, yakni diet sehat adalah tindakan pencegahan yang terbukti mendukung sistem kekebalan tubuh sekaligus meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Pada masa pandemi manusia pasti menginginkan daya tubuh lebih baik oleh karena itu berusaha disediakannya makanan yang lebih baik yang mana harus didukung oleh sektor pertanian dengan mengurangi pestisida atau berbagai macam zat atau pupuk yang tidak bisa untuk menjamin tersedianya makanan sehat tersebut. Ketiga adalah adanya mobilitas pintar, transportasi ramah lingkungan dan terhubung dengan berbagai moda transportasi, program capooling, car sharing, dan bike sharing, dan sebagainya. Mobil listrik dan bus listrik akan jadi trend di masa depan, pendeketan digital akan menjadi kebutuhan dengan ditunjang energi tersebut. Hal ini akan berdampak pada kota yg kita tinggali. Keempat menghijaukan tempat kita tinggal dengan mempertahankan dan meningkatkan ruang hujau di lingkungan sebagai prioritas utama. Lalu memperbaiki kualitas lingkungan kita, tidak hanya masalah kebersihan, namun juga kualitas lingkungan. Yang terakhir adalah adanya infrastruktur yang lebih tangguh, yakni diperlukan lebih banyak investasi untuk memastikan akses ke perumahan, mobilitas, layanan dan ruang hijau untuk semua orang di era new normal. Mengurangi resiko banjir perkotaan dengan meningkatkan ruang hujau, memulihkan lahan basah, dan menggunakan bahan bangunan baru yang permeabel untuk menyerap air hujan tersebut. Diharapkan akan adanya infrastruktur yang lebih tangguh terhadap bencana alam maupun penyakit.(m3)