Tjahjo Optimistis Reformasi Birokrasi Selesai 5 Tahun
"Namanya peraturan kita harus tegas, dong. Seperti kasus istrinya main media sosial suaminya dipecat, kita harus keras soal ini kalau enggak berabe nanti. Jadi ya memang dalam konteks penataan ini cukup penting, harus ditegaskan," tukasnya. Mengenai perampingan birokrasi, Tjahjo menegaskan harus dilakukan guna merespons keluhan masyarakat tentang birokrasi yang merepotkan dan menjawab tuntutan birokrasi yang dinamis. "Misalnya, pembuatan KTP sudah gratis yang seharusnya sehari, tapi malah kode mau selesai satu hari atau dua hari, sampai sekarang masih ada yang komplain. Alasannya belangko habis," jelasnya. Sementara itu, untuk faktor inovasi layanan publik, saat ini pihaknya memiliki Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan yang bertugas mengevaluasi seluruh layanan publik tiap kementerian lembaga. "Jadi ada evaluasinya, dan kalau dia berhasil lolos (mendapatkan nilai baik) dapat tunjangan dari Kementerian Keuangan," sebutnya. Kendati sejumlah tantangan ke depannya nanti akan ditemukan, ia optimistis reformasi birokrasi selesai dalam lima tahun. "Lima tahun ini saya optimis bisa menyelesaikan semuanya," tegasnya. Sementara itu, menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada), Tjahjo meminta para ASN untuk tidak ikut berurusan dalam pilkada seperti masuk ke tim sukses satu pasangan calon.(AAN)