Gema Bali Gema Lampung Gema Kalteng

Buka Musrenbangtannas, Mentan: Pentingnya Sinergi Hadapi Krisis Pangan Dunia

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangtannas) 2024, di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementan, Selasa (25/6/2024) (foto:gemapos.id/pertanian.go.id)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangtannas) 2024, di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementan, Selasa (25/6/2024) (foto:gemapos.id/pertanian.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangtannas) 2024. Mentan Amran menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia, Selasa (25/6).

"Salam hormat untuk para Bupati dan Gubernur di seluruh Indonesia. Saya meminta perhatian khusus untuk sektor pertanian karena ini adalah sektor vital. Jika pertanian bermasalah, dunia bisa bermasalah," kata Mentan Amran di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementan, dikutip gemapos.id, di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Musrenbangtannas adalah acara tahunan yang diadakan Kementan untuk menyatukan pemikiran dan merumuskan rencana kegiatan guna mempercepat pembangunan pertanian menghadapi dampak perubahan iklim dan krisis pangan global. Acara ini dihadiri oleh 1.500 perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 25-28 Juni, dan dilanjutkan pada tanggal 1 Juli 2024.

Mentan Amran juga menyampaikan tiga pesan penting kepada perwakilan Dinas Pertanian untuk diteruskan kepada pemimpin wilayah masing-masing setelah kembali dari acara ini.

"Pertama, pastikan program pompanisasi berjalan dengan baik," ungkap Amran.

Mentan Amran mengatakan pompanisasi adalah program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.

Selain itu, Mentan Amran meminta agar Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Kedua, optimalisasi lahan rawa (OPLA) harus dikejar. Ketiga, fokus pada pengembangan padi gogo," sambung Amran.

OPLA adalah program Kementan untuk memanfaatkan lahan rawa untuk pertanian, sementara padi gogo adalah varietas padi yang tahan ditanam di lahan kering.

Mentan Amran menegaskan kembali pentingnya sinergi untuk pembangunan pertanian.

"Tanpa anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Jika kadis kabupaten dan provinsi bersatu, kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia," Tegas Amran. (dm)