Analis Soal Anies Maju Pilgub DKI: Berurusan dengan Kepentingan 2029

Tangkapan Layar - Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio. (Foto:gemapos/Youtube Hendri Satrio)
Tangkapan Layar - Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio. (Foto:gemapos/Youtube Hendri Satrio)

Gemapos.ID (Jakarta) - Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio menilai peluang Anies Baswedan mendapat tiket maju dalam Pilkada Jakarta membutuhkan usaha lebih. Hendri mengatakan bahwa tiket Anies maju ke Pilgub DKI akan berurusan dengan kepentingan rezim jelang 2029.

Hal itu diungkap Hendri dalam kanal Youtube pribadinya dikutip Gemapos di Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

Awalnya, Hendri mengatakan jika demokrasi berjalan seperti biasa, Anies berpeluang menjadi rebutan partai politik (parpol) untuk didukung dalam pilkada nanti. Hal itu menurutnya karena elektabilitas Anies masih sangat tinggi di Jakarta.

"Jika Anies memutuskan untuk maju ya, dari capres kemudian cagub lagi di Jakarta, kemungkinan dia akan mudah mendapat tiket. Ini demokrasi yang biasa-biasa saja," ungkap Hendri dalam kanal youtube pribadinya tersebut.

"Karena elektabilitasnya tinggi. sehingga peluang menangnya cukup tinggi," imbuhnya.

Hendri kemudian menjelaskan bahwa dalam sejarah pemilihan langsung, tidak pernah ada Gubernur DKI Jakarta yang menjabat dua periode.

"Walaupun Jakarta itu sejak pemilihan langsung, belum pernah Gubernurnya dua periode. Biasanya satu periode, ganti," tuturnya.

Kendati demikian, Hendri meyakini jika demokrasi berjalan seperti biasa, Anies akan menjadi rebutan parpol untuk didukung dalam Pilkada Jakarta. Hendri kemudian menyinggung beberapa partai yang peluang dan sudah mendukung Anies.

"Tapi kalu demokrasinya biasa-biasa aja, berjalan semestinya, anies Baswedan harusnya jadi rebutan partai-partai politik untuk mendapatkan tiket. Minimal yang ada sekarang, ya, antara PKS dan PDIP kan pasti ngeluarin tiket ya," beber Hendri.

"Kemudian kemarin kan baru saja PKB ya, yang menyatakan mendukung Anies. PKB Jakarta," lanjutnya.

Hendri juga mengatakan kemungkinan demokrasi tidak berjalan seperti istilahnya 'biasa-biasa saja'. Dia menyebut akan berjalan 'demokrasi siasat'.

Menurut Hendri, demokrasi siasat itu berkaitan dengan kepentingan penguasa, terutama berkaitan dengan pemilu 2029 nanti. Dia menyebut jika hal itu terjadi, Anies Baswedan akan sulit mendapatkan tiket maju pilkada.

"Kenapa jadi susah? Karena kalau anies baswedan nyagub, tiketnya dia ini hidup, kartunya dia hidup lagi ini. Dan bisa digunakan di 2029. Dia bakal lawan Prabowo, bakal lawan Gibran," ujarnya.

"Buat apa kartunya dihidupin? Apa yang membuat Pak Jokowi megizinkan partai politik memberikan tiket untuk Anies Baswedan, aqtau Pak Prabowo memberikan tiket untuk Anies? Kalo demokrasi siasat ya. Artinya, Anies mesti cari jalan sendiri tuh," tambahnya lagi.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu kemudian menjabarkan kemungkinan Anies mendapat tiket dengan mudah jika dengan perjanjian.

"Kalau kemudian Anies dapat tiket, ini ya pasti ada perhitungan-perhitungan tertentu, komitmen-komitmen tertentu. Misalnya mas Anies boleh dapet tiket sekarang tapi jangan maju ya di 2029 ya. Tanda tangan," pungkas Hendri. (ns)