Gema Bali Gema Lampung Gema Kalteng

Gelar Diskusi Pancasila, Cendekiawan Lintas Agama Buat Kesepakatan

Cendekiawan Lintas Agama gelar diskusi Pancasila dengan tema "Peran Pancasila dalam Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa". (foto: gemapos/Dok.Istimewa)
Cendekiawan Lintas Agama gelar diskusi Pancasila dengan tema "Peran Pancasila dalam Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa". (foto: gemapos/Dok.Istimewa)

Gemapos.ID (Jakarta) - Cendekiawan Lintas Agama gelar diskusi Pancasila dengan tema "Peran Pancasila dalam Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa". Kegiatan tersebut berlangsung dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Jimbaran Resto Ancol, Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Dalam rilis yang diterima Gemapos, Senin (3/6) terdapat beberapa pimpinan organisasi cendekiawan keagamaan hadir dalam diskusi tersebut.

Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Eric Fernardo, menggarisbawahi urgensi penilaian perilaku dan penerapan nilai Pancasila dalam pendidikan. 

"Kelulusan pelajar jangan hanya dinilai dari nilai akademis, tapi bagaimana perilaku dan penerapan nilai Pancasila penting sebagai parameter penilaian atau syarat kelulusan peserta didik dari sekolah maupun pendidikan tinggi," jelas Eric.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Dr. Badikenita Putri Br Sitepu, S.E., M.Si. menyuarakan keprihatinannya akan maraknya politik uang dan tantangan baru dalam pilkada. 

"Pilkada yang akan terselenggara nanti (November 2024) sebenarnya adalah salah satu implementasi sila keempat, tapi karena hari ini tidak berdasarkan musyawarah mufakat melainkan pemilih, sehingga penting memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat," terangnya.

Hadir juga Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) I Nyoman Widia, pada diskusi tersebut. Nyoman kemudian menyoroti pentingnya pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Sistem penilaian 360 derajat untuk mata pelajaran Pancasila yakni penilaian berdasarkan perilaku sehari-hari adalah langkah penting dalam memperkuat karakter bangsa," ucapnya.

Selain itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Prof (H.C.) Dr. K.H. Ali Masykur Musa, dengan tegas menyatakan bahwa Pancasila adalah fondasi tak tergantikan bagi Indonesia. 

"Tanpa Pancasila, tidak ada Indonesia. Pancasila adalah dasar yang menjadi fondasi berdirinya bangsa kita," katanya.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Luky A Yusgiantoro, B.Sc., M.Sc., Ph.D., mengajak untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Perlu memahami dinamika politik dan memperkuat persatuan, serta mengamalkan nilai Pancasila sebagai landasan bangsa," tuturnya.

Hadir dalam kesempatan ini para pimpinan organisasi cendekiawan lintas agama dari Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI).

Para tokoh ini menyepakati beberapa poin penting sebagai bentuk Pernyataan Bersama di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 tersebut:

1. Menyatakan dan mengakui bahwa Pancasila merupakan Ideologi Negara yang sudah terbukti mampu menjadi pemersatu seluruh komponen bangsa.

2. Menyerukan kepada seluruh anak bangsa agar memasang Lambang Negara Garuda Pancasila di rumah masing-masing sebagai pengingat untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menyerukan kepada institusi pendidikan mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk menerapkan sistem penilaian mata pelajaran/mata kuliah Pancasila tidak hanya berdasarkan hasil ujian tertulis, tetapi juga berdasarkan perilaku nyata dari awal hingga akhir studi.

4. Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk instansi pemerintah dan pelaku bisnis, untuk berperan aktif dalam membumikan Pancasila melalui acara-acara yang dikemas secara menarik. 

5. Menghimbau kepada Komisi Pemilihan Umum untuk menerapkan persyaratan lulus pelatihan pemantapan nilai-nilai Pancasila bagi calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2024.(ns)