Gema Bali Gema Lampung Gema Kalteng

Jadwal Puasa Arafah 2024: Ini Bacaan Niat dan Keutamaan-nya

Ilustrasi- Air dan kurma (foto: gemapos/istock)
Ilustrasi- Air dan kurma (foto: gemapos/istock)

Gemapos.ID (Jakarta) - Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Puasa ini, dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa ini berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah haji. 9 Zulhijah biasa disebut hari Arafah, karena bertepatan dengan berkumpulnya jemaah haji di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.

Adapun puasa Arafah dilakukan pada 9 Zulhijah atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah. Jika mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama RI, 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan demikian, 9 Zulhijah atau hari Arafah jatuh pada 16 Juni 2024.

Meski demikian, penetapan jatuhnya hari Arafah di Indonesia masih menunggu keputusan sidang isbat penetapan awal Zulhijah yang digelar pada 29 Zulkaidah. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024, 29 Zulkaidah jatuh pada 7 Juni 2024.

Sebagai informasi, puasa Arafah hanya disunahkan bagi orang yang tidak melaksanakan haji. Sedangkan untuk orang yang sedang berhaji tidak perlu melakukannya, agar dapat menambah kekuatan dalam berdoa dan berzikir.

Berdasarkan berbagai sumber, dikatakan bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak berpuasa ketika tengah wukuf di hari Arafah. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Maimunah RA,

"Sesungguhnya banyak orang ragu mengenai puasa yang dilakukan Rasulullah SAW pada hari Arafah. Ia lalu mengirim susu kepada beliau yang sedang wukuf di Arafah. Rasulullah SAW pun meminumnya sementara orang-orang melihatnya." Dikutip dari buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid.

Keutamaan Puasa Arafah

Dirangkum dari berbagai sumber, puasa Arafah memiliki beberapa keutamaan, yakini sebagai berikut:

1. Diampuni Dosa Setahun yang Lalu dan Setahun yang Akan Datang

Hal ini bersandar pada hadits yang menyebut, "Dan beliau (Rasulullah SAW) ditanya mengenai puasa pada hari Arafah, maka beliau menjawab, 'Dia menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang'." (HR Muslim)

Pada hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Aku berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR Muslim)

Selain itu, Rasulullah SAW pun bersabda dalam sebuah hadits, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

2. Terbebas dari Api Neraka

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan pada hari Arafah Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak dibandingkan hari-hari yang lain. Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah." (HR Muslim)

Niat Puasa Arafah

Niatkan dalam hati untuk berpuasa sunnah Arafah karena Allah SWT. Niat ini bisa dilakukan pada malam hari sebelum tidur atau pada pagi hari sebelum waktu dzuhur selama belum makan atau minum.

Puasa Arafah sama dengan puasa pada umumnya, hal yang membedakan puasa Arafah dari puasa lainnya adalah bacaan niatnya. Berikut bacaan niat puasa Arafah.

Nawaitu shauma yauma 'arafata sunnata-lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa Arafah sunah karena Allah Ta'ala."