Kementan-CNRRI Kerja Sama Bangun Teknologi Pertanian Indonesia

Kunjungan kerja Kementan ke China National Rice Research Institute (CNRRI), Lembaga Riset terbesar di China, Rabu (22/5/2024). (istimewa)
Kunjungan kerja Kementan ke China National Rice Research Institute (CNRRI), Lembaga Riset terbesar di China, Rabu (22/5/2024). (istimewa)

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), Lembaga Riset terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini sekaligus untuk membahas tentang kerja sama stategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.

Mentan Amran mengatakan, CNRRI merupakan bagian riset terkemuka yang memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan program penelitian padi tingkat nasional dan global, Rabu (22/5).

“Lembaga ini telah menghasilkan berbagai varietas padi unggul yang resisten terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan serta hemat biaya,” kata Amran dalam siaran resmi Kementan seperti dikutip gemapos.id, Kamis (23/5/2024).

Disisi lain, CNRRI telah menciptakan terobosan penting termasuk pengembangan varietas padi hibrida dengan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton perhektare (ha) dengan memanfaatkan teknologi pertanian berupa kecerdasan buatan (AI) dan system mekanisasi modern diantaranya mesin pembibitan otomatis, transplanter, drone, combine harvester dan RMU.

Kerja sama yang diinisiasi oleh Indonesia ini disambut baik oleh CNRRI yang berfokus pada beberapa area penting, termasuk peningkatan kualitas benih dengan mengembangkan benih yang lebih adaptif terhadap kondisi kekeringan.

Mentan Amran Menambahkan, kerja sama ini tidak hanya untuk menjamin kecukupan pangan di kesua negara akan tetapi hal ini berpotensi juga untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global. Dengan memadukan keahlian dan teknologi dari CNRRI di harapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan di masa depan.

“Kementerian Pertanian optimis bahwa inisiatif ini akan membuka jalan bagi inovasi baru dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China dalam bidang pertanian,” pungkas Amran. (dm)