Tradisi Senioritas jadi Sebab Tewasnya Taruna STIP, Ada Kata 'Siapa Paling Kuat'

Polisi mengungkap dugaan masalah senioritas menjadi penyebab pelaku, Tegar Rafi Sanjaya (21) melakukan penganiayaan kepada Putu Satria Rustika (19). (gemapos/kumparan)
Polisi mengungkap dugaan masalah senioritas menjadi penyebab pelaku, Tegar Rafi Sanjaya (21) melakukan penganiayaan kepada Putu Satria Rustika (19). (gemapos/kumparan)

Gemapos.ID (Jakarta) - Taruna tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berinisial P (19), tewas dianiaya seniornya. Polisi mengungkap dugaan masalah senioritas menjadi penyebab pelaku, Tegar Rafi Sanjaya (21) melakukan penganiayaan kepada korban.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkap dalam penganiayaa itu, pnelaku sempat menanyakan kepada korban 'siapa yang paling kuat'.

"Kalau ditanya motif, motifnya tadi kehidupan senioritas. Kalau bisa disimpulkan mungkin ada arogansi senioritas. Karena merasa 'mana yang paling kuat', kan ada kalimat-kalimat itu, itu juga nanti mungkin ini menjadi titik tolak untuk melakukan penyelidikan," jelas Kombes Gidion, dikutip Senin (6/5/2024).

Gidion mengungkap bahwa pemukulan ini dianggap seolah jadi sebuah tradisi dari senior kepada junior. Korban bersama 4 temannya kemudian dikumpulkan di kamar mandi.

"Korban bersama 4 rekannya, ada yang menyebut sebagai tradisi taruna, ada penindakan terhadap junior, karena dilihat ada yang salah menurut persepsi senior. Sehingga dikumpulkan di kamar mandi," katanya.

Putu menjadi korban pertama pemukulan tersebut. Sementara 4 temannya belum sempat dianiaya pelaku.

"Di kamar mandi itu ada 5 orang, korban adalah yang mendapatkan pemukulan pertama dan yang 4 belum sempat," tuturnya.

Penyebab Korban Tewas
Polisi mengungkap adanya tanda kekerasan di tubuh korban yaitu luka di bagian ulu hati. Jenazah korban divisum di RS Polri.

"Ada luka bekas kekerasan. Bagian sekitar ulu hati. Bukan (luka bekas) benda tumpul, tapi luka tumpul. Sebab-sebab meninggalnya masih kita telusuri. Kita masih melakukan pemeriksaan laboratoris secara forensik dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter yang berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian," imbuhnya.

Polisi menyatakan tersangka Tegar Rafi Sanjaya adalah pelaku tunggal dalam kasus kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia itu.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkap kasus tewasnya taruna STIP, Putu Satria Ananta Rustika (19) 

"Kami menyimpulkan tersangka tunggal dalam peristiwa pidana ini yaitu Saudara TRS, salah satu taruna STIP Cilincing tingkat dua," jelasnya. (ns)