Borell: Uni Eropa Bersiap Perluas Sanksi ke Iran

Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell. (gemapos/POLITICO.eu)
Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell. (gemapos/POLITICO.eu)

Gemapos.ID (Jakarta) - Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell, menyebut bahwa UE akan bersiap untuk memperluas sanksinya terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan Teheran terhadap Israel. Hal tersebut disampaikannya pada hari Selasa (16/4) setelah konferensi video darurat para menteri luar negeri blok tersebut.

 

Borrell juga mengutip Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menyatakan bahwa Timur Tengah berada "di tepi jurang" setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran pada akhir pekan (13/4).

“Hari ini, para menteri mengambil sikap tegas, meminta semua aktor di kawasan untuk menjauh dari jurang maut, agar tidak terjerumus ke dalamnya,” katanya kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Borrell, sebagai perwakilan tinggi UE untuk kebijakan luar negeri, memperingatkan Timur Tengah akan berada dalam “perang penuh” jika setiap perkembangan dalam krisis saat ini diikuti dengan eskalasi.

Borrell mengatakan beberapa anggota UE mengusulkan perluasan sanksi yang berupaya membatasi pasokan drone Iran ke Rusia, termasuk penyediaan rudal dan mencakup pengiriman ke proksi Iran di Timur Tengah. Usulan tersebut pun disetujui Jerman, Perancis dan beberapa anggota UE lainnya secara terbuka.

Dia menyebut beberapa anggota Uni Eropa juga merespon terkait pemberian sanksi terhadap kekuatan militer dominan Iran, khsusunya kepada Korps Garda Revolusi Iran (IGRC).

Namun Borrell menegaskan kembali posisi UE bahwa korps tersebut hanya dapat ditetapkan sebagai organisasi teroris jika otoritas nasional di UE menemukan bahwa kelompok tersebut terlibat dalam aktivitas teroris.

Ia mengatakan UE tidak mengetahui adanya kasus seperti itu namun ia akan meminta dinas diplomatik UE untuk memeriksa kembali masalah tersebut.

Borrell mengatakan seluruh menteri dari 27 negara Uni Eropa mengutuk keras serangan Iran dan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan Israel.

Namun dia juga menyuarakan kritik keras terhadap tindakan Israel dalam perang di Gaza, yang dilancarkan sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas terhadap Israel dari daerah kantong Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.

Dia mengatakan terlalu sedikit bantuan yang masuk ke Gaza untuk menghadapi “situasi kemanusiaan yang sangat buruk” dan mempertanyakan seruan Israel kepada warga Palestina di wilayah selatan untuk pindah ke wilayah utara.

“Tidak mungkin ada manusia yang tinggal di sana. Tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada saluran air limbah. Tidak ada rumah, tidak ada apa-apa. Ibarat bulan,” ujarnya.

“Jika mereka ingin menjadikan Gaza sebagai tempat di mana kehidupan manusia tidak mungkin terjadi, maka di utara mereka berhasil.”

Israel telah menampik tuduhan tersebut dan para pejabat Israel telah menyuarakan kekesalan atas kritik berulang kali Borrell atas perilaku mereka selama perang.

Beberapa negara anggota UE juga menyuarakan rasa frustrasinya atas kritiknya terhadap Israel, sementara negara-negara lain memberikan dukungan kuat kepadanya. (ns)