Israel Membalas, Kirim Surat ke 32 Negara untuk Sanksi Iran

Menteri Luar negeri Israel, Israel Katz (foto: gemapos/Reuters)
Menteri Luar negeri Israel, Israel Katz (foto: gemapos/Reuters)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ditengah kekhawatiran akan balasan Israel atas serangan Iran pada sabtu (13/4 lalu, Pemerintah Israel justru melacarkan "serangan diplomatik" terhadap Iran. Menteri Luar Negeri Israel menyerukan kepada 32 negara untuk menjatuhkan sanksi terhadap Garda Revolusi dan program rudal Iran.

Dikutip dari BBC News, Israel disebut memanfaatkan kondisi ini untuk mengirim surat kepada 32 negara untuk menjatuhkan sanksi atas serangan Iran.

"Menteri Luar Negeri Israel mengatakan dia telah menulis surat kepada 32 negara untuk menyerukan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Ini termasuk, katanya, sanksi terhadap program rudal Iran," tulis Gordon Corera, Security Corespondent, dikutip di BBC News, Selasa (16/4/2024).

Menteri Luar Negeri Israel juga disebut menyerukan agar Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dinyatakan sebagai organisasi teroris. Amerika disebut sudah menyatakan hal tersebut, namun diketahui, Inggris belum melakukannya.

Sebelumnya, Sabtu (13/4) malam lalu, Korps Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke arah Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan Israel berhasil mencegat 99 persen target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone.

Serangan Iran terjadi sebagai respons atas serangan udara Israel terhadap konsulat mereka di ibu kota Suriah pada 1 April.

Atas serangan iran tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan membalas serangan drone dan rudal Iran pada sabtu (13/4) lalu. Netanyahu menyebut Israel akan mebalas dengan tindakan secara bijak, bukan secara emosional.

"Kami akan menanggapi Iran, tapi akan bertindak bijaksana dan bukan dengan emosi. Mereka perlu diberi tekanan dengan cara yang sama seperti mereka membuat kita merasa tertekan,” kata Netanyahu seperti dikutip oleh stasiun televisi Israel, Kan, pada Senin (15/4/2024).

Netanyahu juga mengatakan balasan Israel harus berkoordinasi dengan Amerika Serikat. hal tersebut sesuai dengan hasil laporan pertemuan dengan anggota partai berkuasa Likud. (ns)