Indonesia Harus Waspadai Asia Pasifik
Kondisi itu harus berubah jika Indonesia menginginkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tengah-tengah perang dagang AS-RRT. Karena, negara ini harus bisa menghadapi persaingan perdagangan global yang sedang dikuasai kedua negara tersebut. "Sekitar 90% perdagangan dunia itu melalui laut dan melintasi Indonesia. Ini yang perlu kita manfaatkan, jangan sampai kita hanya menjadi konsumen atau pasar saja, tetapi kita juga harus bisa menjadi produsen," ujarnya. Dengan demikian Indonesia tidak boleh terprovokasi dengan ancaman-ancaman keamanan dari luar yang bertujuan mengacaukan konsentrasi bangsa Indonesia untuk mengimbangi persaingan dagang negara-negara kuat. Berbagai hal dalam konteks ASEAN, yakni pertama, Indonesia tidak bisa berpikir atau ingin maju sendiri, tetapi harus berpikir maju bersama dengan negara-negara ASEAN. "Indonesia harus menghindari konflik dan fokus menjaga arus pelayaran, khususnya di kawasan Laut Cina Selatan. Selain itu, kita juga harus secepatnya melakukan diplomasi-diplomasi maritim karena arus perdagangan akan lebih banyak melintasi laut," jelasnya. Indonesia juga harus memperkuat militer untuk bersaing dan merebut perdagangan global. Negara ini tidak bisa mengabaikan kekuatan militer dengan memperkuat kekuatan ekonomi. "Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan bukan hanya dari sumber daya alam (SDA), melainkan juga posisi geografis strategis di kawasan ASEAN," jelasnya. Posisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, baik untuk jalur perdagangan maupun jalur logistik, yang memungkinkan proses investasi berjalan lebih baik lagi. (ant/moc)