Pemerintah Tutupi ‘Borok’ BUMN
"Ini menutupi borok-borok pemerintah lewat BUMN. Kalau BUMN gagal bayar, hancur lebur kan. Membangun dan bernegara enggak bisa ugal-ugalan,” tukasnya. Faisal berpendapat pemerintah tidak mau berkorban mengalihkan anggaran fisik untuk program penanganan Covid-19. Hal itu terlihat dari pemangkasan anggaran kecil kepada beberapa kementerian/lembaga. Kementerian Pertahanan hanya dipotong Rp9 triliun, sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp122 triliun. Berikutnya, Kepolisian negara hanya dipotong Rp9 triliun, sehingga menyisakan anggaran Rp96 triliun. Selanjutnya, Kementerian PUPR dipotong Rp25 triliun, sehingga menyisakan anggaran Rp96 triliun. "Padahal yang jadi acuan adalah manusianya, wajar di belakang ini adalah kelompok kepentingan. Kalau proyek enggak jalan, mereka enggak dapat tip," paparnya. (mam)