Media Asing Dan Kekebalan Misterius Bali
Padahal, Asia Times mencatat jumlah wisatawan yang datang ke Bali dan berasal dari China meningkat tiga persen selama Januari 2020, sedangkan pada bulan tersebut terjadi ledakan kasus COVID-19 di Wuhan, China, bahkan mereka masih tiba sampai 5 Februari 2020. Agaknya pandangan seorang warga Bali yang dirangkum dengan "mozaik" data dari berbagai sumber yang dilakukan kantor berita berbahasa Inggris dengan basis di Hong Kong itu agaknya menarik itu didekatkan dengan sejumlah fakta juga, agar tidak menjadi hyper reality atau realitas yang dilebih-lebihkan. Diakui atau tidak, sejumlah WNA atau turis mancanegara masih berada di Bali, namun pemandangan yang ada justru kawasan Kuta yang biasanya banyak "dihuni" WNA tampak sepi sejak awal Maret 2020. "Situasi di Kuta sekarang sangat sepi, karena banyak hotel, restoran, dan swalayan yang tutup, apalagi kawasan pantai juga ditutup," kata warga Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Haris, saat ditemui di kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali (12/4/2020). Meski sepi, ia mengaku masih melihat 2-3 turis yang berjalan kaki di sepanjang jalan di dekat kawasan Pantai Kuta. "Kalau sebelumnya sih banyak turis, tapi 2-3 turis masih ada. Anehnya, mereka jalan kaki tanpa masker, padahal orang asing biasanya lebih disiplin terkait kesehatan. Saya sudah pernah mengingatkan seorang turis, tapi dia tetap asyik berjalan terus," katanya. Bahkan, suasana Pulau Bali yang lengang itu terjadi sejak pemerintah menerapkan social distancing (jaga jarak dari aktivitas sosial) untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada 16 Maret 2020, meski aktivitas masyarakat Pulau Dewata masih terlihat "hidup" seperti biasanya. "Kawasan ini biasanya macet, bahkan kendaraan hanya berjalan satu meter, berhenti, lalu jalan lagi, dan berhenti lagi, saking macetnya, tapi sekarang hanya ada 2-3 kendaraan yang melintas, jadi longgar," kata Indra, warga yang melintasi Jl Imam Bonjol, Denpasar (19/3/2020). Tidak hanya itu ia mengaku saat berbelanja di pusat oleh-oleh di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, pun tidak terlalu padat pengunjungnya. "Masuk area pusat oleh-oleh sini biasanya antre dan di dalam juga berjubel, tapi sekarang tidak banyak pembelinya," katanya. (ANT/AAN)