Ada Sebanyak 1.939 Keluarga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Malang

Kondisi pemukiman warga di wilayah kabupaten Malang
Kondisi pemukiman warga di wilayah kabupaten Malang

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur mengatakan bahwa hingga hari ini (18/10) bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Senin (17/10) kemarin di wilayah itu telah berdampak pada 1.939 keluarga.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang Fuad Fauzi di Kabupaten Malang, pada Selasa (18/10). Ia mengatakan bahwa dari 1.939 keluarga terdampak tersebut, sebanyak 723 diantaranya berada di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.

"Untuk data sementara, total keluarga terdampak akibat bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang sebanyak 1.939 keluarga," kata Fuad.

Adapun daerah yang yang terdampak, kata dia, diantarannya, di Kecamatan Tirtoyudo sebanyak tujuh desa dengan jumlah keluarga terdampak sebanyak 293 keluarga. Sedangkan di Kecamatan Dampit, ada satu desa terdampak dengan empat keluarga.

Kemudian, di Kecamatan Ampelgading ada sembilan desa terdampak dengan jumlah keluarga mencapai 741 keluarga. Warga terdampak terbanyak di kecamatan tersebut berada di Desa Lebakharjo.

"Di Kecamatan Donomulyo ada satu desa terdampak dengan tiga keluarga," katanya.

Selain itu, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, ada empat desa terdampak dengan jumlah keluarga sebanyak 682 keluarga. Di Kecamatan Bantur, Gedangan, dan Pagak tercatat ada empat desa terdampak dengan jumlah keluarga sebanyak 216 keluarga.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut, memasuki musim hujan yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana sejak 1 Oktober 2022.

Kemudian, untuk dasar penetapan status siaga darurat tersebut adalah surat edaran yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait adanya potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Malang.

Selain itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan data tentang potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Malang, serta adanya kejadian bencana alam pada September 2022.(ant/pa)